Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya? - Ruberuky
News Update
Loading...

Saturday, August 8, 2020

Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya?

Hewan modern yang Catlovers temui saat ini sudah mengalami modifikasi yang panjang dari nenek moyangnya, yaitu hewan purba. Berbagai ras dan jenis kucing modern pasti juga tidak jauh dari pendahulunya. 

Salah satunya adalah kucing Megalodon. Kucing purba yang satu ini meninggalkan sejarah yang amat panjang dan bisa dikenang sampai saat ini. Namun, ada banyak hal mengenai Bos Bulu ini yang juga perlu diketahui. Kira-kira, apa saja yang bisa dipelajari dari hewan purba ini?

Sejarah dan Asal Usul Kucing Megalodon


Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya?

Megalodon merupakan salah satu jenis kucing purba yang memiliki gigi pedang. Hidup di Kala Pleistosen, tepatnya sekitar daerah Amerika Utara dan Selatan. Konon, kucing pra sejarah ini diperkirakan sempat hidup berdampingan dengan manusia pada 10.000 tahun yang lalu. 

Setelah dinyatakan punah, berbagai penemuan fosil mulai dipublikasikan atau diteliti lebih lanjut oleh para ilmuwan serta ahli purba lainnya. Fosil Megalodon terbanyak bisa ditemukan di area Kubangan Aspal La Brea di wilayah Los Angeles. 

Tidak heran, lokasi yang satu ini sudah dikenal masyarakat sebagai tempat penyimpanan fosil fauna raksasa yang berasal dari Kala Pleistosen. Disana akan ditemukan beberapa hewan pra sejarah lainnya, yaitu kukang tanah, serigala raksasa, serta mamut Kolombia.

Pembagian Spesies


Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya?

Ada tiga spesies yang bisa Catlovers ketahui dari kucing Megalodon ini. Mereka berkembang dan mendominasi daerah yang berbeda-beda. Apa saja ketiga spesies tersebut?

1. Megalodon Gracilis

Merupakan spesies kucing purba Megalodon yang paling awal dan berukuran kecil. Mereka ada sejak 2,5 juta sampai 500 ribu tahun yang lalu. Sebelum menyebar ke Amerika Selatan bagian utara, mereka hidup Amerika Utara. Di Amerika Selatan, mereka bernaung setelah terbentuknya jembatan Panama.

Megalodon Gracilis masih merupakan spesies karnivora dengan ukuran yang cukup besar. Panjangnya sekitar 2 Meter dengan tinggi mencapai 1-1,2 Meter. Bobotnya diperkirakan mampu mencapai 50 sampai 150 Kilogram. Giginya berbentuk saber dengan panjang 17,8 cm.

Kaki-kakinya cenderung kuat dan berotot. Pada tungkai belakang terdapat otot adduktor yang mampu menstabilkan tubuh Megalodon Gracilis ketika sedang berburu mangsa. Ukuran tungkai belakang ini lebih pendek dibandingkan yang depan.

Memiliki pinggang pendek yang juga proporsional dengan tubuhnya. Dengan kemampuan membuka rahan sebesar 120 derajat, umumnya mereka memangsa buruan dengan cara menggigit dan mengoyakkan lehernya.

2. Megalodon Fatalis

Muncul kucing purba yang menjadi penerus dari spesies gracilis, yaitu Megalodon Fatalis. Ukurannya lebih besar daripada spesies sebelumnya. Mereka juga memperluas daerah tempat tinggalnya hingga Amerika Selatan bagian barat.

Megalodon Fatalis merupakan kucing sabertooth dengan panjang tubuh mencapai 1,5 sampai 2,2 Meter dan tingginya sekitar 1,1 Meter. Berat badannya juga lebih besar dari spesies sebelumnya, mulai dari 160 sampai 300 Kilogram.

Meskipun sedikit lebih kecil dari singa modern, bobotnya ternyata masih lebih berat. Kaki dan ekornya relatif pendek. Memiliki kaki depan yang sangat kuat sekaligus memiliki tubuh yang bisa beradaptasi untuk melompat.

Memiliki rahang yang kuat dan mampu membuka hingga 120 derajat. Kekuatan otot leher dan rahang ini memungkinkannya untuk menusuk mangsa dengan cara yang mematikan. Sejauh ini, fosil Megalodon Fatalis yang sudah ditemukan rata-rata gigi taringnya sudah patah.

3. Megalodon Populator

Spesies terakhir dari urutan kucing Megalodon adalah Megalodon Populator. Spesies ini merupakan yang terbesar dan terkenal di antara yang lainnya. Mereka tinggal di Amerika Selatan bagian timur. Ukurannya agak lebih besar daripada singa. Meskipun tidak dirancang untuk mengejar mangsa dengan kecepatan yang tinggi, nyatanya kaki-kakinya kuat dan lihai menangkap mangsa dengan cara melompat.

Kedua taring yang besar dan bergerigi memiliki ukuran mencapai 18 cm. Otot leher dan rangka yang kuat mampu membuka mulutnya hingga 120 derajat, melebihi kapasitas membuka mulut seekor singa yang hanya mencapai 65 derajat.

Panjang badannya sendiri bisa mencapai 2,3 Meter dengan tinggi 1,2 Meter hingga ke pundak. Estimasi bobotnya bisa mencapai hingga 400 Kilogram. Beberapa buruan yang biasa dimangsa oleh Megalodon Populator, antara lain ground sloths, mammoth, macrauchenia, dan toxodon.

Persebaran dan Habitat

Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya?

Berdasarkan penelitian melalui penemuan fosil Megalodon, kucing purba ini tersebar di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Pegunungan Andes telah memisahkan spesies gracilis dan populator. Lebih dari 1200 spesimen Megalodon Fatalis bisa ditemukan di daerah endapan aspal Rancho La Brea, Los Angeles, dan California.

Beberapa koleksi besar dari Megalodon juga ditemukan di daerah Peru, tepatnya Talara tar seeps. Untuk habitatnya sendiri, sebagian besar fosil memang ditemukan di dalam sedimen dari dataran atau lingkungan hutan.

Beberapa spesies juga berhasil ditemukan di dalam endapan gua, tepatnya di Arkansas, Florida, Indiana, Missouri, Oklahoma, dan Tennessee. Namun, keterlibatan daerah gua dalam kelangsungan hidup kucing jenis Megalodon ini masih belum diketahui dengan jelas.

Anatomi Megalodon sendiri menunjukkan bahwa mereka menyukai habitat hutan. Tidak heran, kucing ini merupakan salah satu predator penyergap yang bergantung pada hutan dan dataran semak belukar.

Karakteristik dan Ekologi


Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya?

Kucing Megalodon menempati urutan pertama dalam ekosistem predator. Ketersediaan mangsanya mungkin lebih besar atau sama dengan daerah Afrika Timur pada saat ini. Ketika Kala Pleistosen sudah berakhir, sebagian besar fosilnya ditemukan mengalami patah gigi. Hal ini mungkin menandakan persaingan yang ketat untuk mendapatkan makanan.

Perkiraan lainnya menyatakan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena tulang giginya dihancurkan dan dibersihkan oleh hyena. Beberapa bukti yang menunjukkan karakter sosialisasi Megalodon termasuk kontradiktif. Setidaknya, Catlovers mengetahui ada dua pandangan berbeda mengenai karakternya ketika hidup berdampingan dengan anggota populasi lainnya, yaitu:

Megalodon bersifat sosial dan kooperatif dalam perburuan karena seringnya terluka dan berhasil sembuh disebabkan oleh pembagian makanan yang adil dari kelompok yang lain untuk mencegah kematian.

Selain itu, mereka juga tertarik dengan mangsa besar yang terperangkap di La Brea. Sedangkan, spesies yang hidup menyendiri jarang berburu di La Brea.

Megalodon bersifat antisosial dan menghindari perburuan kooperatif karena otaknya relatif kecil, sedangkan mamalia sosial memiliki otak yang besar.

Disamping itu, mereka tidak membutuhkan perilaku sosial untuk bertahan hidup karena kucing memiliki metabolisme tersendiri untuk melakukan penyembuhan.

Kira-kira, Catlovers lebih setuju dengan pendapat yang mana?

Penyebab Kepunahan


Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya?Mengenal Kucing Megalodon, Bagaimana Penampakannya?

Pola kepunahan kucing pra sejarah yang terakhir mengikuti pola Mastodon atau gajah purba. Terlebih lagi, kucing-kucing bergigi tersebut ikut mati ketika gajah tersebut punah di Dunia Lama hingga akhir Kala Pliosen.

Namun, Bos Bulu ini masih bertahan di Amerika Utara dan Amerika Selatan hingga Kala Pleistosen, lho. Mereka bisa bertahan sampai akhir zaman tersebut berakhir. Luar biasa, ya? Ada berbagai spekulasi penyebab kepunahan hewan purba yang satu ini. Apa sajakah itu?

  • Hidupnya terlalu bergantung pada hewan besar, padahal hewan besar mengalami kepunahan terlebih dahulu.
  • Perubahan iklim, perburuan oleh manusia, serta kelangkaan makanan.

Namun yang pasti, sampai saat ini penelitian mengenai kepunahan Bos Bulu ini masih terus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan.

Catlovers kini sudah menambah banyak wawasan seputar kucing pendahulu yang meneruskan kehidupannya kepada kucing modern saat ini. Kucing Megalodon merupakan salah satu spesies yang meninggalkan banyak tanda sejarah yang bermanfaat untuk perluasan ilmu pengetahuan. Menarik, bukan?




Share with your friends

Bagaimana Pendapatmu Catlover ?
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done